Sinopsis Gangaa, Nenek Shanta Berhasil Merusak Rumah Tangga Keluarga Ammaji, Madhvi Syok dan Sedih
MSUtama Rekayasa - Sinopsis Gangaa episode kali ini, Amaji kesal langsung dan memarahi Madhvi agar tidak menceramahinya.
Amaji dengan perasaan kesal kemudian pergi dari sana. Di dapur Madhvi sedang membuat makanan.
Nenek Shanta yang sangat cerewet lalu mulai memuji Madhvi dan menjelek-jelekkan Amaji.
Ia mengatakan Madhvi adalah menantu yang sangat sabar walaupun mertuanya sering berlaku kurang baik kepadanya.
Nenek Shanta terus menguak semua kejelekan Amaji di depan Madhvi.
Begitupun juga saat nenek Shanta menemui Amaji, dia mulai menjelek-jelekkan Madhvi.
Nenek Shanta berkata bahwa Madhvi kurang ajar kepada Amaji dan telah berani membantah Amaji di depan semua orang.
Amaji mencoba membela Madhvi, akan tetapi nenek Shanta berkata bahwa Madhvi sangat kurang ajar kepada dia.
“Sekarang menantumu telah berani membicarakan kejelekanmu kepadaku, dan suatu nanti dia akan membicarakan semua kejelekanmu kepada semua warga desa,” katanya.
Nenek Shanta lalu pergi, sementara Amaji terlihat sudah mulai terkena oleh hasutan kakaknya sendiri.
Keesokan harinya Amaji mengontrol Maharaj yang sedang membersihkan rumah dengan air kencing sapi.
Sudha dan nenek Shima berada di sana, pada saat itu juga Madhvi membersihkan rumah dengan menggunakan fenil.
Ternyata selama ini nenek Shanta ingin melihat keluarga Amaji berantakan. Oleh sebab itulah nenek Shanta merencanakan sesuatu.
Nenek Shanta memuji Amaji sangat taat beragama dan menjalani tradisi membersihkan rumah dengan air kencing sapi ini.
Tetapi nenek Shanta berkata bahwa dia mencium bau fenil. Amaji kemudian bertanya siapa yang menggunakan fenil.
Madhvi mengatakan bahwa dia telah menyuruh Mairi menggunakan fenil untuk membersihkan rumah Ini.
Mendengar itu nenek Shanta berkata bahwa Amaji tidak pernah mengajari menantunya itu.
“Kenapa menantu mu tidak paham dengan tradisi, apakah kau pernah mengajari nya,” katanya.
Amaji pun langsung memarahi Madhvi yang telah membersihkan rumah dengan fenil.
Madhvi mencoba menjelaskan sesuatu, namun nenek Shanta Memotong pembicaraan Madhvi.
Nenek Shanta mengatakan kepada Ammaji apakah seorang menantu akan memerintah mertuanya.
Lagi-lagi Amaji terhasut dan memarahi Madhvi, bahkan Amaji berkata Madhvi bahwa dia menjadi kurang ajar dan seakan menguasai rumah tangga.
“Kenapa kau jadi kurang ajar seperti itu, apakah kau pikir kau yang berkuasa di rumah ini!” kata Amaji.
Ia pun mengatakan kepada Madhvi seperti tidak pernah diajarkan sopan santun oleh orang tuanya.
“Dan seenaknya melakukan apapun yang kau suka, apakah kau tidak pernah diajarkan oleh orang tuamu,” sambungnya.
Madhvi sangat terkejut mendengar perkataan Amaji seperti itu.
“Apakah aku telah melanggar aturan sehingga Amaji menyalahkan orang tuaku seperti itu, aku melakukan ini atas perintah putramu,” katanya.
Nenek Shanta kembali berkata bahwa dia heran dengan menantu yang kurang ajar.
“Aduh! kenapa seorang menantu berani melawan mertuanya di depan orang banyak,” katanya.
Amaji yang sudah panas dengan omongan kakaknya. Ia terus memarahi Madhvi dan menyuruhnya untuk tidak membawa nama Niranjan atas kesalahannya sendiri.
Bahkan Amaji tegas bahwa iru adalah rumahnya dan dia yang berhak memerintah siapapun.
Sagar dan Gangaa datang ke sana mereka berdua pun tidak luput dari kemarahan Amaji.
"Sudah kemana saja kamu, dulu kalau kamu keluar kau selalu minta izin kepadaku dan sekarang kau sudah berani kurang ajar kepadaku," kata Amaji.
Madhvi berkata dengan kesal bahwa Gangaa harus izin kepada Amaji untuk urusan apapun.
“Gangaa katakan kepada Ammaji bahwa kau telah izin keluar kepadaku dan mulai saat ini kalian tidak lagi meminta izin kepadaku, karena aku bukanlah siapa-siapa di rumah ini, semua yang kau lakukan kau harus izin kepada Ammaji,” katanya.
Sambil menangis Madhvi pergi dari sana, Amaji malah menyalahkan Gangaa atas pertengkarannya dengan Madhvi padahal Gangaa tidak mengerti apa-apa.
Amaji berkata bahwa Gangaa lah yang mengakibatkan suasana batinnya keruh.
“Gara-gara kamu keluar dari rumah tanpa izinku sama buatku bertengkar dengan menantuku,” katanya. Bersambung.***
Komentar
Posting Komentar