Epilog: Tajam Hujan Mu Di Bulan Desember/

Tajam Hujanmu Di Bulan Desember 

Ini Sudah Terlanjur Mencintaimu: 

Payung Terbuka Yang Bergoyang-Goyang Di Tangan Kananku, 

Air Yang Menetes Dari Pinggir-Pinggir Payung Itu,

Aspal Yang Gemeletuk Di Bawah Sepatu, 

Arloji Yang Buram Berair Kacanya, 

Dua-Tiga Patah Kata Yang Mengganjal Di Tenggorokan 

Deras Dinginmu 

Sembilu Hujanmu

Menggoyahkan Dzahir Ku/

syahrulutama.wordpress.com


Komentar