Akhirnya, Aku nggak Telat ke Bandara!
"Akhirnya aku bisa datang ke Bandara nggak mepet!" Adalah sebuah prestasi yang aku banggakan sore itu.
Sayangnya, Allah menghentikan perasaan itu seketika.
10 menit berselang, ambulans tiba. Dan sekali lagi, dengan refleks aku ikut masuk kedalamnya. Sambil menjelasakan kepada petugas kesehatan kronologi kecelakaan, bagaimana terjadinya.
Aku bernapas lega, dan kesadaranku perlahan kembali. Aku mengingat hal yang sempat terlupa; GOJEK, Pesawat.
"INI JAM BERAPA?" Pikirku panik mendadak.
16.47, hapeku menjawab.
Aku segera mencari ojek terdekat, lalu membuka Traveloka utk memesan tiket pesawat yang lebih sore/malam. Aku booking satu penerbangan jam setengah delapan, dan aku berniat membayarnya di ATM bandara.
Sesampainya disana, baru saja turun dari motor, sesuatu terdengar di pengeras suara.
"Kepada penumpang Citilink QG-145, pesawat Anda telah tersedia."
Sampai di depan ATM, aku mengambil hp dari saku, mengecek berapa yang harus dibayarkan melalui Traveloka. Kubuka gallery, untuk melihat screenshot dari booking pesawatnya. Dan entah, dengan kuasa Allah, yang aku tekan malah gambar disebelahnya: Screenshot tiket pesawatku sebelumnya yang harusnya sudah lepas landas.
"Belum. Delay, segera masuk sana." Jawab beliau singkat.
'Citilink QG-145 Operational Delay. 17.10'
Singaraja, 27 Okt 2018
@Syahrul20.Utama
"Akhirnya aku bisa datang ke Bandara nggak mepet!" Adalah sebuah prestasi yang aku banggakan sore itu.
Tepat jam 3 waktu ashar, sepurna acara di sebuah universitas yang cukup terkenal, ku-order GOJEK, menuju Bandara Ahmad Yani. "Sekitar 30 menit dek" Jawab driver GOJEK saat aku bertanya durasi perjalanannya. Aku mengecek Traveloka, dan kulihat jam keberangkatan pesawatku masih sangat lama; 16.40. Entah bagaimana aku bahagia, sangat jarang aku bisa sampai ke Bandara tanpa harus tergesa-gesa.
Sayangnya, Allah menghentikan perasaan itu seketika.
Tepat di salah satu lampu merah, seorang pengendara motor terserempet truk, dan jatuh keras menghantam tanah, tepat beberapa meter didepan GOJEK yang kunaiki. Beberapa orang turun dari kendaraan, langsung berlari untuk menghampiri.
Aku refleks melakukan hal yang sama, aku segera berlari kesana. Kaki kanan pengemudi yang jatuh itu terlihat patah, tangan kanannya berdarah-darah. Ia masih sadar, namun tidak berhenti mengerang kesakitan. Kerumuman orang hanya memperhatikan, tidak satupun dari mereka paham apa yang harus dilakukan.
'Ah, Bismillah', adalah pikiran terakhir yang aku ingat, sebelum aku secara refleks melakukan beberapa pertolongan pertama kepadanya. Aku mengehentikan perdarahan di tangannya, mengecek patah dikakinya, dan meminta tolong panggilkan ambulan kepada beberapa orang disana. Setidaknya, itulah sangat sedikit yang aku bisa sebagai mahasiswa kedokteran.
10 menit berselang, ambulans tiba. Dan sekali lagi, dengan refleks aku ikut masuk kedalamnya. Sambil menjelasakan kepada petugas kesehatan kronologi kecelakaan, bagaimana terjadinya.
Nggak lama, pengemudi tersebut sudah berada di ruang IGD, dan diperiksa oleh dokter yang berada disana. "Ini cuma retak di kaki, sama perdarahan di tangan. Dua tiga hari sudah bisa pulang." Dokter berjanji akan ketidakparahan lukanya.
Aku bernapas lega, dan kesadaranku perlahan kembali. Aku mengingat hal yang sempat terlupa; GOJEK, Pesawat.
"INI JAM BERAPA?" Pikirku panik mendadak.
16.47, hapeku menjawab.
Ah tidak, pesawatku sudah beberapa menit lalu berangkat. Perasaanku saat itu nano-nano, senang karena bisa sedikit membantu korban kecelakaan, dan sedih karena harus kembali tertinggal pesawat. Tapi aku pasrah, kalau terlambat, yasudah. InsyaAllah semuanya berhikmah.
Aku segera mencari ojek terdekat, lalu membuka Traveloka utk memesan tiket pesawat yang lebih sore/malam. Aku booking satu penerbangan jam setengah delapan, dan aku berniat membayarnya di ATM bandara.
Sesampainya disana, baru saja turun dari motor, sesuatu terdengar di pengeras suara.
"Kepada penumpang Citilink QG-145, pesawat Anda telah tersedia."
Awalnya aku tidak peduli, karena aku tidak mengetahui itu penerbangan siapa. Dan sangat wajar ada pengumuman melalui pengeras suara.
Sampai di depan ATM, aku mengambil hp dari saku, mengecek berapa yang harus dibayarkan melalui Traveloka. Kubuka gallery, untuk melihat screenshot dari booking pesawatnya. Dan entah, dengan kuasa Allah, yang aku tekan malah gambar disebelahnya: Screenshot tiket pesawatku sebelumnya yang harusnya sudah lepas landas.
'Citilink QG-145.' Aku eja dalam hati bacaan di E-ticket itu. Aku terdiam sesaat, sampai aku sadar apa yang sebenarnya terjadi. Aku berlari, menuju tempat pengecekan tiket, dan bertanya panik kepada petugas, "Pak, ini belum berangkat?"
"Belum. Delay, segera masuk sana." Jawab beliau singkat.
Aku tidak percaya apa yang aku dengar. Aku segera masuk untuk memastikan. Dan terlihat, pada sebuah layar, tertulis agak besar, bahwa pesawatku masih sabar, menunggu seseorang yang sekarang sedang terheran-heran dengan skenario Yang Maha Besar.
'Citilink QG-145 Operational Delay. 17.10'
Satu ayat luar biasa refleks terngiang, dimana dalam surah Ar-Rahman, Allah bilang bahwa kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan. Entah sekarang atau nanti, entah disini, atau nun jauh disana.
Lalu, bagamana dengan mereka yang berbuat baik tapi tidak kunjung dibalas? Berbahagialah! Karena kebaikannya tidak dibalas di dunia. Namun kebaikan itu akan menjadi penolong kalian, saat sudah tidak ada lagi syafaat, selain dariNya.
Singaraja, 27 Okt 2018
@Syahrul20.Utama
Komentar
Posting Komentar